
hari ini hari libur, tepat pada hari ke 34.022 (ngarang _ _!) Budi dan Badu (nih juga akibat kurang kreatif saat SD) bersama (ciee......) maksudnya bersama mengarungi kehidupan sebagai sahabat (tenang mereka normal)
Siang ini hanya berleha-leha Budi dan Badu gak tau mau ngapain di hari libur ini. di sela-sela kebengongan dan saling pandang, akhirnya Badu tersadar dan berinisiatif untuk berbicara sebelum tatapan mereka penuh makna dan saling jatuh cinta....
Dengan suara agak melengking (klu pernah dengar panci dipukul pake sendok, kira2 gt) Badu mulai membuka percakapan dengan sedikit berdehemm " hmmm hmmm ihiyy.... Bud, lw sadar gak sih? kita nih udah hampir 65 tahun ngerayain yang namanya kemerdekaan...."
Budi terdiam sejenak, dengan suara yang agak adem dan ngebas (klu pernah dengar ember di benturin, kira2 begitulah) "maksud lho?" (gila pretalk nya panjang, ngomong cuma "maksud lho")
"iya lho bud, udah hampir 65 tahun negara kita ya gini2 aja,
kemiskinan masih merata,
korupsi merajalela.
tabung gas banyak yang meledak,
macet jadi "budaya",
polusi makin marak,
"polisi" makin bercorak,
masalah moral makin gak masuk akal....
dunia politik makin menggelitik,
banyak orang mulai hilang nilai kemanusiaannya.....
apa ini yang kita rayakan setiap tahun, apakah semua hal ini yang kita sorakan dengan kata "merdeka" ???? kita belum merdekam Bud......
dengan mata yang berkaca-kaca Frans (lho??? kok frans?) eh salah maksudnya Badu mengakhiri renungannya (emang sih dari tadi angin kencang bgt, jadi debu masuk mata, jadi berkaca-kaca deh)
Budi pun bangkit dari kuburnya (eh salah) maksudnya dari tempat duduknya, dengan langkah penuh makna dia mendekati Badu yang dari tadi masih mengusap-usap matanya karena kelilipan ranting jengkol. Dengan kedua tangan nya yang ditopang lengan besar dan kokoh bertato tulisan "westlife" Budi memegang kepala sahabatnyanya, mendekatkan wajahnya, menatap dalam matanya..... (Badu, pun terdiam sempat terpikir dalam benaknya apakah temannya seorang Homo yang menuntut kemerdekaan)
Dengan mantap Budi berkata
"Badu.... kita sudah merdeka,
pejuang2 kemerdekaan menghadiahkan hadiah yang sangat manis untuk kita semua.
mereka memberi kita kehormatan, kebebasan,
dan mereka mewariskan harta yang mereka perjuangkan yaitu Indonesia,
inilah kemerdekaan Du,
kamu dan aku duduk menikamti hari libur ini lah kemerdekaan kawan.
kita gak harus pikul Ak 47,
ngantongin granat,
ngcung2in bambu runcing.... inilah kemerdekaan.
Kita sudah Merdeka, tapi kita terlena dengan warisan ini, sampai akhirnya kita lupa kalau kita harus mengisinya.....
renungkan, lakukan.....!!"
1 comments:
merdeka tapi hidup tetap merana
Posting Komentar
Thanks atas Komentarnya.